POLA
Pernahkah
kita sadar, bahwa pakaian yang kita
kenakan bermula dari potongan-potongan
kertas pada selembar kain. Idea-idea mereka yang berjibaku dengan apa
yang dinamakan pola. Beberapa pendapat
menyatakan bahwa pola adalah cuplikan bentuk badan yang biasa dibuat
dari kertas yang nanti akan digunakan untuk menggunting pakaian seseorang,
ciplakan bentuk badan ini disebut pola dasar (Tamimi 1982 : 133). Pendapat lain
dikemukakan oleh Porrie Muliawan bahwa pola adalah potongan kain atau kertas
yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian (1990 : 2). Dalam buku 2
modul Program Keahlian Tata Busana menjelaskan pengertian pola adalah potongan
kertas atau bayangan tenunan yang dipakai sebagai contoh pedoman atau cetakan
dalam menggunting bahan sebelum dijahit untuk membuat pakian. Dalam kamus besar
Bahasa Indonesia disebutakan bahwa pengertian pola yaitu gambar yang dipakai
untuk contoh batik atau corak corak batik atau tenun.
Dari beberapa pendapat di atas, pengertian pola
dapat diartikan cara atau sistem yang digunkan untuk membuat busana melalui
potongan-potongan kertas yang digunakan sebagai panduan dalam pembuatan
pakaian.
Pembuatan
pola sangat mempengaruhi hasil jadi dari busana yang akan dibuat. Terdapat
berbagai sistem dalam pembuatan pola busana, mulai dari sistem yang rumit yang
memerlukan kejelian dan ketelatenan sampai sistem-sistem yang sederhana untuk
menghasilkan suatu busana. Setiap sistem memiliki kekurangan serta kelebihan
sendiri-sendiri, pemilihan sistem dalam pembuatan busana dilakukan untuk
memudahkan proses pembuatan pola dan mempercepat proses pembuatan busana.
Sistem-sistem tersebut diantaranya adalah Sistem Dressmaking, Sistem So en dari
Bunka, Sistem Dankerss, Sistem PSMI, Sistem Charmant,Sistem Sederhana, serta sistem-sistem
lainnya yang dapat dipilih dalam proses pembuatan pola.
Macam- macam Pola
Berbagai
macam pola tercipta untuk memudahkan kita menggeluti dunia jahit menjahit atau dunia busana, baik itu berupa sistem
pola ataupun bentuk penyajian pola. Semua sistem dan bentuk penyajian pola-pola
yang ada memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri-sendiri, pemilihan sistem
dan bentuk penyajian tergantung dari dunia jahit menjahit atau dunia busana
yang digeluti. Artinya berskala besar, sedang ataupun kecil dengan pemilihan
teknik jahit yang halus, sedang ataupun kasar.
Macam-macam pola antara lain yaitu ;
1.
Pola
Draperi
Yaitu pola yang dibuat dengan cara menempelkan kertas pada bagian tubuh
boneka yang ukurannya hampir sama dengan orang yang akan dibuatkan busana.
Kertas-kertas yang menempel tersebut diberi tanda garis-garis tepi polanya
serta dibentuk pula bagian-bagian lipit pantasnya. Setelah tergambar lengkap,
kertas-kertas tersebut dilepas dan dilakukan proses penyempurnaan gambar pola.
Keuntungan
pola ini hasil jadi busana yang dibuat akan pas dengan bentuk badan sedangkan
kekurangannya memerlukan proses yang lama, dan tidak efektif karena harus
melakukan proses penyesuaian pola kembali dengan ukuran si pemakai.
2.
Pola
Jadi
Yaitu pola yang dibuat berdasarkan
ukuran standart small ( S ), medium ( M ), large ( L ). Macam pola jadi ada 2,
yaitu;
a.
Pola
jadi cetak
Bentuknya berupa kertas tebal
bergambar pola yang terdiri dari beberapa macam bentuk pola dan beberapa jenis ukuran ( S M L XL)
untuk pembuatan satu mode busana.
Misalnya
pola jadi kemeja, terdiri dari ; satu lembar pola badan bagian muka, satu
lembar pola badan bagian belakang , satu lembar pola lengan, satu lembar pola
krah dan satu lembar pola saku.
b.
Pola
jadi rader
Berbentuk
lembaran yang terdiri dari beberapa jenis ukuran (S M L XL), beberapa jenis bagian-bagian
pola dari satu mode busana.
Pola jadi dilengkapi
dengan satu sketsa mode serta jenis-jenis ukuran.
Kelebihan dari pola ini
yaitu efisien waktu karena tidak perlu proses pengukuran dan pembuatan pola.
Pola dapat dipilih yang sesuai dengan ukuran tubuh seseorang ataupun yang
mendekati kemudian dilakukan proses penyesuaian.
Kekurangannya yaitu
keterbatasan mode serta ukuran yang tidak selalu pas dengan tubuh.
3.
Pola
Konstruksi
Yaitu pola yang dibuat
berdasarkan ukuran seseorang dan digambar menggunakan sistem matematis.
Keuntugan
pola konstruksi
a. selalu
pas di badan, karena dibuat berdasarkan ukuran
b. model
busana bervariasi karena pembuatan pecah pola pada pola konstruksi harus sesuai
dengan sketsa mode.
Kekurangan
pola konstruksi
a. Tidak
efektif karena harus melakukan pengambilan ukuran secara individual dan setiap
mode harus membuat pecah polanya sendiri-sendiri
b. Memerlukan
waktu yang lama
Ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam
proses pembuatan pola yaitu tentang tanda-tanda
pola yang harus dipahami untuk
membaca pola dan untuk menginformasikan pola-pola tersebut kepada orang lain.
Tanda-tanda pola yang perlu diketahui, diantaranya yaitu :
Nomer
|
Tanda
Pola
|
Keterangan
|
1.
|
Garis pola dasar
|
|
2.
|
Garis pola yang telah diubah sesuai pecah pola
|
|
3.
|
Garis yang menunjukkan lipatan saat proses
memotong
|
|
4.
|
Garis yang menunjukkan tanda lapisan
|
|
5.
|
Garis yang menunjukkan bagian muka
|
|
6.
|
Garis yang menunjukkan bagian belakang
|
|
7.
|
Pembagian yang sama lebar
|
|
8.
|
Arah serat benang memanjang
|
|
9.
|
Arah serat bahan melebar
|
|
10.
|
Arah serat benang satu arah
|
|
11.
|
Arah serat benang serong
|
|
12.
|
Sudut yang harus dibuat siku
|
|
13.
|
Garis tegak lurus
|
|
14.
|
Tanda adanya kerutan
|
|
15.
|
Dilipat, digunting, dan di buka kembali
|
|
16.
|
Lipit hadap
|
|
17.
|
Tanda lipit searah
|
|
18.
|
"
|
Tanda harus dipotong
|
19
|
TM
TB
|
Bagian tengah muka
Bagian tengah belakang
|
Membuat
Pola Konstruksi
Pola konstruksi merupakan pola yang dibuat berdasarkan
ukuran seseorang dan digambar dengan perhitungan matematis. Setiap mode busana
yang akan dibuat memerlukan pola yang berbeda. Bagian-bagian badan dibuat
terpisah dengan perhitungan yang sesuai dengan sistem yang digunakan.
Mengambil Ukuran
Mengukur adalah proses awal dalam pembuatan pakaian
yang akan sangat menentukan kenyamanan hasil jadi pakaian itu ketika dikenakan.
Oleh karena itu,pengambilan ukuran harus dilakukan secara benar dan teliti.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengambil ukuran,antara lain :
Menyiapkan alat yang diperlukan dalam proses
pengukuran
Proses pengukuran akan berjalan dengan lancar
apabila peralatan yang diperlukan
tersedia. Beberapa peralatan yang diperlukan dalam
proses pengambilan ukuran dan pembuatan pola yaitu;
1.
Pita ukur atau metlin
Terbuat dari plastik dengan lebar kurang
lebih 1 cm. dan panjangnya pada umumnya adalah 150 cm. Satu sisi menggunakan
ukuran centi meter sisi yang lain menggunakan ukuran inci. Sifatnya lentur
untuk memudahkan pengambilan ukuran dalam posisi melingkar.
2.
Veterban atau tali pengikat /pita
Fungsi tali pengikat
ini untuk menunjukkan letak bagian-bagian tubuh dengan pas, sehingga memudahkan
proses pengukran. Bagian-bagian tubuh yang perlu diikat antara lain lingkr badan,
lingkar pinggang, dn lingkar pnggul.
3.
Pensil dan karet penghapus
Pensil berfungsi untuk membantu proses
awal dalam pembuatan pola, menunjukkan garis bantu, dan member tanda-tanda yang
lain.
Karet penghapus yang lentur dipilih agar
proses penghapusan kesalahan dalam pembuatan pola tidak menimbulkan kerusakan
pada kertas pola.
4. Pensil warna merah dan warna biruPensil berwarna merah dan biru akan membedakan bagian-bagian dari pola. Setiap pola yang berwarna merah menunjukkan jika pola tersebut adalah bagian muka. Sedangkan pola dengan warna biru adalah pola bagian belakang
5. Penggaris pola
Bentuk penggaris pola sangat beragam, semuanya berfungsi untuk memudahkan proses menggambar pola dalam pembuatan garis, membentuk siku, serta membentuk lengkungan-lengkungan yang tajam seperti kerung lengan dan kerung leher ataupun lengkungan datar pada garis panggul.
6. Kertas pola
Tidak ada akar rotanpun jadi, ketas pola tidak harus kertas yang bersih tanpa tulisan serta sangat lebar. Pemilihan koran bekas pun untuk membuat pola tidak jadi masalah, asalkan penyambungan kertas menggunakan isolasi. Penyambuangan menggunakan lem kertas akan menimbulkan gelembuang yeng mempengaruhi jumlah ukuran.
7. Gunting kertas
Membedakan gunting dalam pembuatan pola dan busana akan mengurangi ketumpulan gunting. Pemilihan gunting yang tepat akan melancarkan proses pembuatan pola.
8. Buku Kostum
Buku ini terdiri dari halaman bergris dan halaman polos. Pada halaman bergaris biasanya untuk mencatat jenis ukuran yang dibutuhkan serta hasilpengukuran dedangkan lembar kosong untuk membuat pola dengan ukuran perbandingan (sklala) sebelum pola tersebut diwujudkan dalam bentuk besar.
9. Penggaris Skala
Penggaris sklala dimanfaatkan saat pembuatan pola dalam bentuk kecil pada buku kostum. Terbuat dari kertas yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengecekan ukuran pada gambar pola yang berbentuk garis lengkung. Ukuran perbandingan yang ada yaitu skla 1 : 2, skala 1 : 4, skala1 : 6 dan skala 1 : 8.
4. Pensil warna merah dan warna biruPensil berwarna merah dan biru akan membedakan bagian-bagian dari pola. Setiap pola yang berwarna merah menunjukkan jika pola tersebut adalah bagian muka. Sedangkan pola dengan warna biru adalah pola bagian belakang
5. Penggaris pola
Bentuk penggaris pola sangat beragam, semuanya berfungsi untuk memudahkan proses menggambar pola dalam pembuatan garis, membentuk siku, serta membentuk lengkungan-lengkungan yang tajam seperti kerung lengan dan kerung leher ataupun lengkungan datar pada garis panggul.
6. Kertas pola
Tidak ada akar rotanpun jadi, ketas pola tidak harus kertas yang bersih tanpa tulisan serta sangat lebar. Pemilihan koran bekas pun untuk membuat pola tidak jadi masalah, asalkan penyambungan kertas menggunakan isolasi. Penyambuangan menggunakan lem kertas akan menimbulkan gelembuang yeng mempengaruhi jumlah ukuran.
7. Gunting kertas
Membedakan gunting dalam pembuatan pola dan busana akan mengurangi ketumpulan gunting. Pemilihan gunting yang tepat akan melancarkan proses pembuatan pola.
8. Buku Kostum
Buku ini terdiri dari halaman bergris dan halaman polos. Pada halaman bergaris biasanya untuk mencatat jenis ukuran yang dibutuhkan serta hasilpengukuran dedangkan lembar kosong untuk membuat pola dengan ukuran perbandingan (sklala) sebelum pola tersebut diwujudkan dalam bentuk besar.
9. Penggaris Skala
Penggaris sklala dimanfaatkan saat pembuatan pola dalam bentuk kecil pada buku kostum. Terbuat dari kertas yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengecekan ukuran pada gambar pola yang berbentuk garis lengkung. Ukuran perbandingan yang ada yaitu skla 1 : 2, skala 1 : 4, skala1 : 6 dan skala 1 : 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar